thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley
  • Jalan-jalan di Borobudur mengenal sejarah bangsa Indonesia masa lalu
  • Banten dan Makasar, sama-sama Hasanudin, bukti bahwa Indonesia satu
  • Menciptakan generasi untuk membangun bangsa, Menciptakan generasi berbudi dan berahlakul karimah
  • Langkah maju untuk generasi, Bersama berprestasi

Jumat, 03 Mei 2013

Penerapan Kurikulum 2013, Menantikan Kurikulum Selanjutnya

Wacana masyarakat pendidikan tentang kurikulum adalah sebuah kenang-kenangan seorang menteri pendidikan yang menjabat, ternyata dirasakan pula oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY mengatakan "Jangan sampai ganti menteri, ganti kurikulum" ujarnya pada saat rapat terbatas mengenai penerapan Kurikulum 2013 pada 2 April lalu. 
Karena disengaja atau tidak, rekayasa untuk menjadikan sebuah kenang-kenangan atau tidak, nyatanya kurikulum yang digunakan selama ini diterapkan manakala terjadi perubahan menteri yang menangani pendidikan. 
Menindaklanjuti pembahasan pada kurikulum 2013. SBY mengatakan bahwa diperlukan pembahasan di tingkat kabinet agar manakala kurikulum ini diberlakukan, tidak ada lagi persoalan di tingkat implementasinya. SBY mengaku selama ini mengikuti adanya dinamika pro dan kontra di masyarakat terkait kurikulum baru ini. 
Meski demikian Presiden telah menyetujui diberlakukannya Kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai 15 Juli 2013. Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan bahwa kurikulum baru tidak akan diterapkan secara serentak, namun hanya dibeberapa sekolah atau sekolah pilihan yang ditentukan.
Berkaitan dengan pemilihan sekolah untuk penerapan kurikulum baru, ia mengatakan akan dilakukan secara distributif berdasarkan beberapa indikator, di antaranya akreditasi yang diraih oleh sekolah. Mulai sekolah terakreditasi A hingga belum terakreditasi, M. Nuh mengharapkan jika ditemukan kelemahan-kelemahan bisa segera diatasi karena masih dalam fase awal implementasi.
M. Nuh menambahkan bahwa saat ini kurikulum baru sedang dalam fase-fase persiapan pelaksanaan. Buku-buku dicetak dan dibagikan ke sekolah, mulai SD hingga SMA, tengah disiapkan. Dan akan dibagikan secara gratis kepada siswa, sehingga tidak akan membebani orang tua siswa.
Kurikulum 2013 yang telah disesuaikan dengan tuntutan zaman dengan penguatan penalaran bukan hafalan, segera akan diterapkan. Masyarakat pendidikan kini saatnya mempelajari kurikulum baru dan menerapkannya di dalam ruang kelas kepada siswa-siswanya, dan menantikan kurikulum baru selanjutnya dipergantian menteri yang akan datang. 

Tidak ada komentar: