thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley
  • Jalan-jalan di Borobudur mengenal sejarah bangsa Indonesia masa lalu
  • Banten dan Makasar, sama-sama Hasanudin, bukti bahwa Indonesia satu
  • Menciptakan generasi untuk membangun bangsa, Menciptakan generasi berbudi dan berahlakul karimah
  • Langkah maju untuk generasi, Bersama berprestasi

Kamis, 12 Juli 2012

Wajah Pemuda Negeriku Indonesia

Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar diatas adalah ikrar Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Moehammad Yamin dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928, sebagai bentuk solidaritas pemuda Indonesia untuk menyatukan rasa dan semangat rakyat Indonesia. Ikrar yang pertama kali dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin mempunyai makna yang sangat dalam, yakni memotifasi rakyat Indonesia agar bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, agar tidak terpecah belah karena berbeda pendapat, berbeda adat istiadat, budaya, bahasa, atau warna kulit.

Komitmen pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, dan Pemoeda Kaoem Betawi ini membawa visi dan misi tentang nasionalisme, demokrasi dan pendidikan.

Paham Nasionalisme dicetuskan karena untuk menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari cengkraman asing yang notabene hanya mengeruk kekayaan rakyat dan negara Indonesia. Negara asing yang menjajah Indonesia, mengeruk kekayaan Indonesia, dan membawa ke negerinya tanpa memberikan keadilan dan kemakmuran untuk rakyat dan negara Indonesia.

Selain paham Nasionalisme juga terdapat paham Demokrasi yang menjadi misi utama organisasi pemuda masa lalu. Paham Nasionalisme menggambarkan suatu gerakan yang ingin terbebas dari kekuasaan absolut, otoriter, tirani, dan kediktatoran, dan paham Nasionalisme adalah paham anti-feodalisme dan anti-imperialisme. Tentu paham tersebut diungkapkan oleh pemuda masa lalu karena secara kasat mata pemuda masa lalu melihat kesewenang-wenangan asing terhadap rakyat Indonesia. Pemuda ingin rakyat Indonesia sejahtera dipimpin oleh pemimpin yang efektif dari warga negara Indonesia yang memiliki kecakapan, dan tanggung jawab sebagai pemimpin bangsa. Hasil pemerintahan yang terpilih dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, bukan dari warga negara asing yang telah menjajah negara Indonesia hingga ratusan tahun.

Sebagai bagian dari misi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia agar lepas dari cengkraman penjajah, Pendidikan menjadi bagian misi penting Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, karena pendidikan yang merupakan manifes gerakan pemuda masa lalu dianggap mampu mempersiapkan generasi yang dapat menyongsong masa depan menjadi negara yang makmur, berdaulat dan berkeadilan. Namun, setelah 83 tahun berlalu semenjak ikrar Sumpah Pemuda dibacakan di Jalan Kramat Raya Nomor 106 Jakarta Pusat, pemuda Indonesia saat ini mengalami kemerosotan moral dan mental hingga 180 derajat dibandingkan pemuda masa lalu. Pemuda saat ini lebih bersifat individualisme, punker, clubber, dan menjadi pengguna dan pecandu narkotika dan zat psikotropika terbesar dunia.

Memang sangat miris mengetahui kondisi pemuda Indonesia saat ini, setelah merdeka dari penjajah 66 tahun silam. Kondisi Indonesia tidak lebih baik dari masa penjajahan bahkan cendrung lebih buruk, karena pemuda Indonesia saat ini tidak mampu membawa Indonesia menjadi negara yang makmur dan juga tidak mampu menjadikan Indonesia sejahtera untuk rakyatnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pemuda Indonesia yang menjadi pengangguran, sebagaimana data yang diperoleh tahun 2011 yang mengungkapkan pengangguran di Indonesia mencapai angka 8,12 juta jiwa.

Mereka yang menjadi pengangguran dan hidup tanpa kerja untuk melepaskan diri dari himpitan ekonomi dan kebutuhan hidup mencari jalan pintas melakukan kejahatan menjadi pencopet, penodong, rampok bahkan tidak sedikit pemuda Indonesia yang tertangkap tangan menjadi penyalur narkotika dan psikotropika untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini bertahan dari tahun ke tahun sehingga menjadi lebih parah dan sangat sulit dibendung.

Bilapun ada pemuda Indonesia saat ini yang sukses duduk di lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Mereka lebih banyak berurusan dengan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme. Misalnya saja Neneng Sri Wahyuni yang ditahan sebagai tersangka korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Angelina Sondakh yang juga ditahan sebagai tersangka kasus suap pembahasan anggaran Kemendiknas dan Kemenpora, Muhammad Nazaruddin yang juga ditahan karena tersangkut kasus suap Wisma Atlet Sea Games, Gayus Tambunan dan Dhana Widiatmika sebagai pegawai pajak mereka berdua ditahan KPK karena tersangka kasus mafia pajak, I Wayan Koster, Wafid Muharam, Wa Ode Nurhayati, Mindo Rosalina dan masih banyak lagi urutan nama-nama pemuda Indonesia yang tersangkut kasus hukum. Mereka adalah pemuda-pemuda yang sepatutnya membawa harum negara dan bangsa Indonesia ke kancah Internasional. Namun sebaliknya membuat malu dan mencoreng wajah Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara ke 5 terkorup di dunia.

Di sisi lain wajah pemuda Indonesia ternodai dengan banyaknya pemuda Indonesia yang mencari jalan pintas menjajakan cinta menjadi wanita tuna susila (WTS). Tentu kisah ini menjadi beda bila dibandingkan dengan kisah Jugun Ianfu di jaman penjajahan Jepang. Di jaman Jepang wanita-wanita penghibur ini tidak mendapatkan rasa suka cita dan imbalan yang layak setelah dipaksa melayani nafsu bejat tentara penjajah Jepang, bahkan kekerasan seksual itu menjadi trauma sepanjang hidup mereka sebagai mantan Jugun Ianfu. Berbeda WTS jaman sekarang mereka menikmati, bahkan dengan suka ria menjajakan diri di etalase-etalase prostitusi.

Tentu tidak semua pemuda-pemuda Indonesia gagal dan mencoreng buruk nama Indonesia. Terdapat pemuda-pemuda Indonesia misalnya Taufik Hidayat pebulu tangkis Indonesia yang telah merebut medali Emas pada Olimpiade di Athena tahun 2004 lalu, Rini Sugiarto animator Indonesia yang ikut mengejakan film The Adventures of Tintin produksi Hollywood, Iwan Irawan dan Nurhuda dua pendaki Indonesia yang telah mendaki Seven Summiters, Yopi Arianto, Bupati termuda Indonesia tokoh muda ini adalah seorang sarjana ekonomi yang menjadi Bupati Indragiri Hulu pada tahun 2010 lalu, ada pula Okto, ‘Mutiara Hitam’ di Lapangan Hijau, namanya sudah sangat terkenal dalam dunia olahraga, Saat Piala AFF 2010 ia menjadi salah satu pemain termuda yang membela Timnas Indonesia Senior dan menyumbangkan 2 gol untuk Tim Merah Putih, juga terdapat nama Andrew Darwis, Pengusaha Muda Pendiri Kaskus. Ia lahir pada 20 Juli 1979. Kecemerlangannya dalam mengaktualisasikan gairah mudanya membawanya mendirikan komunitas online bernama “Kaskus” (Kasak Kusuk) pada tahun 1999. Dan kini, Kaskus telah menjadi komunitas online terbesar di Indonesia. Hingga saat ini Kaskus telah memiliki 3 juta member. Andrew sendiri menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia. Pada tahun 2009 lalu, Indosat-pun menganugerahi Kaskus The Online Inspiring Award. dan beberapa nama pemuda Indonesia lainnya yang telah membawa harum bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Pemuda-pemuda Indonesia adalah pemuda yang tidak diragukan lagi keberanian dan kemampuan intelektualnya sehingga sangat yakin mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Sejarah telah mencatat bahwa pemuda-pemuda Indonesia mampu mengusir penjajah dari negara Indonesia, dan terbukti mampu menghancurkan dinasti Orde Lama dan Orde Baru. Hanya saja pemuda Indonesia saat ini merasa kehilangan arah tujuan perjuangan.

Indonesia negeri yang kaya dan subur, kaya akan aneka ragam suku, budaya, adat istiadat, dan aneka flora-fauna. Kekayaan Indonesia yang melimpah-ruah tentu membutuhkan pemuda-pemuda yang imanjinatif, kreatif, inovatif sehingga Indonesia bisa cepat bangkit dari tidur panjangnya. Indonesia tidak akan mampu bangkit bila tidak ada pemuda negara Indonesia yang berjuang untuk kebangkitan Indonesia. kini saatnya wajah pemuda negeriku Indonesia menampakkan diri sebagai pemuda yang tangguh dan mampu mengubah Indonesia menjadi negeri yang makmur, damai, dan sejahtera.

IMAT ROHMATULLOH

Pendidik di MTs Al-Jauharotunnaqiyah Ciberko Kota Cilegon


Tidak ada komentar: