thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley
  • Jalan-jalan di Borobudur mengenal sejarah bangsa Indonesia masa lalu
  • Banten dan Makasar, sama-sama Hasanudin, bukti bahwa Indonesia satu
  • Menciptakan generasi untuk membangun bangsa, Menciptakan generasi berbudi dan berahlakul karimah
  • Langkah maju untuk generasi, Bersama berprestasi

Jumat, 03 Mei 2013

Dana BOS : Janji Tepat, Malah Terlambat


Sejak dimulainya program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) pada tahun 2005. Banyak sekolah membebaskan pungutan dari orang tua siswa berupa SPP maupun iuran bulanan. Sehingga sekolah  mengandalkan biaya operasional bulanan dari dana BOS yang diberikan pemerintah. Tahun 2013 ini pencairan dilakukan per-triwulan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Pencairan Dana BOS triwulan 2 tahun anggaran 2013 yang saat ini masih banyak dinantikan oleh sekolah di wilayah propinsi Banten,  ternyata sesuai laporan Kemendiknas melalui situsnya menjelaskan dalam Laporan Perkembangan Keuangan Bantuan Opersional Sekolah Triwulan 2, hari Jum’at, tanggal 26 April 2013. Dilaporkan bahwa dana BOS telah disalurkan sebanyak 91,52 % ke sekolah dan yang berada di wilayah Banten. Dengan pengertian dana BOS sesuai SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) sebanyak Rp. 245.139.622.500 ternyata telah disalurkan ke sekolah dan madrasah sebanyak Rp. 224.764.045.000.
Laporan Kemendiknas ini tentu membuat banyak sekolah bergembira karena telah lama dinantikan. Karena sekolah merasa kewalahan untuk mencukupi beberapa kebutuhan operasional wajib misalnya gaji guru, gaji karyawan, pembayaran listrik dan telepon, pembelian alat tulis, belanja dapur, dan lain sebagainya yang menunjang kelangsungan belajar-mengajar. Namun, saat di cek hari Kamis tanggal 02 Mei 2013 di bank penyalur. Ternyata saldo dalam rekening bank yang biasa dipergunakan untuk menerima dana BOS masih kosong. Tentu hal ini membuat kepala sekolah kecewa karena berita yang dilaporkan dalam situs Kemendiknas tidak akurat seperti yang diberitakan.
Muharor, Kepala Madrasah Nurul Kalam Sondol menjelaskan bahwa madrasahnya sampai saat ini belum menerima dana BOS seperti yang telah dijanjikan pemerintah. Menurut Muharor “informasi yang saya perolah pertengahan April 2013 ini, Namun sampai saat ini belum juga turun”. Hal ini dibenarkan pula oleh Neneng yang menjadi bendahara di MTs Al-Jauharotunnaqiyyah Ciberko, bahwa dirinya belum menerima bantuan BOS dari pemerintah. “Saya sudah cek tapi ga ada”. Kata Neneng.

Tidak ada komentar: