Liputan6.com, London: Semakin banyak mahasiswa di Inggris beralih ke pelacuran untuk membiayai pendidikan mereka, menurut Asosiasi Mahasiswa Nasional, NUS. Asosiasi ini mengatakan, ada juga mahasiswa yang beralih ke perjudian dan ikut serta dalam eksperimen medis untuk membiayai sekolah mereka.
Badan mahasiswa itu mengatakan meningkatnya biaya hidup dan pendidikan di Inggris merupakan faktor penyebab. Namun pemerintah mengatakan menawarkan sejumlah paket bantuan keuangan untuk para mahasiswa. Demikian dilansir BBC Indonesia, Kamis (15/12).
Estella Hart dari NUS mengatakan langkah pemerintah mengurangi tunjangan untuk mahasiswa membuat kondisi semakin sulit. "Para mahasiswa mengambil langkah yang lebih berbahaya. Dalam kondisi perekonomian seperti sekarang, tidak banyak pekerjaan, sementara tunjangan untuk mahasiswa dipotong besar. Mereka mencari pekerjaan informal, seperti seks komersial," kata Hart.
Kolektis Prostitusi Inggris, badan yang menjalani bantuan melalui telepon di London, mengatakan jumlah mahasiwa yang kontak mencapai dua kali lipat. Sarah Walker dari organisasi itu mengatakan jumlah mahasiswa yang mengontak jaringan bantuan meningkat terus dalam 10 tahun terakhir.
Namun ia mengatakan jumlah telepon meningkat pesat sejak pemerintah mengumumkan biaya pendidikan di universitas naik dari sekitar £3.000 menjadi £9.000 (Rp 126 juta) per tahun mulai 2012. "Mereka (para menteri) tahu bahwa pemotongan (subsidi ke perguruan tinggi) yang mereka lakukan menyebabkan banyak perempuan terjerumus ke sejumlah pekerjaan, termasuk pekerja seks komersial."
Clare (bukan nama sebenarnya) misalnya, yang berusia 18 tahun mulai menjadi wanita penghibur karena tunjangan pemerintah dikurangi. "Saya tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa tunjangan pemerintah. Biaya perjalanan saya £70 per bulan dan saya tidak mau tergantung pada keluarga saya," tambahnya.(ADO)
Sebagai bangsa yang memiliki adat yang berbeda dengan dunia barat, tentu kita tidak mengharapkan mahasiswa-mahasiswa kita sampai terjadi demikian, maka harapan kita semoga pemerintah mulai memperhatikan dunia pendidikan dengan sepenuh jiwa dan tenaga serta fikiran jangan setengah-setengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar