thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley
  • Jalan-jalan di Borobudur mengenal sejarah bangsa Indonesia masa lalu
  • Banten dan Makasar, sama-sama Hasanudin, bukti bahwa Indonesia satu
  • Menciptakan generasi untuk membangun bangsa, Menciptakan generasi berbudi dan berahlakul karimah
  • Langkah maju untuk generasi, Bersama berprestasi

Jumat, 02 Maret 2012

Kemenag Menyediakan 1,7 juta Beasiswa


Jakarta (Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma merasa prihatin masih banyak masyarakat yang belum mampu mengeyam pendidikan. Untuk itu Kementerian Agama menyediakan 1,7 juta beasiswa dalam berbagai program baik bagi siswa berprestasi maupun siswa yang tidak mampu.


"1,7 juta beasiswa ini tersebar, termasuk beasiswa untuk siswa berprestasi dan siswa yang tidak mampu, termasuk juga beasiswa peningkatan kualitas akademis bagi guru. Yang sudah S1 bisa ke S2, dan yang sudah S2 bisa ke S3," kata Menag pada peresmian pengurus DPP Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) Periode 2011-2016 di Jalan Rawamangun No. 30 Jakarta Pusat, Ahad (26/2). Hadir Ketua Majelis Syura Perti H. Yudoparipurno, Ketua Umum Perti Tengku Mohammad Faisal Amin, dan Sekjen Perti Andi Haramein.



Menag mengatakan, sejak awal berdirinya pada tahun 1928, Perti telah menetapkan flatform perjuangannya dalam tiga bidang utama, yakni pendidikan, dakwah, dan amal sosial. Ketiga bidang ini bila dikelola secara konsisten dan profesional pasti memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia di era globalisasi.


"Pendidikan ini menjadi tantangan kita bersama, anggaran pendidikan terus bertambah termasuk anggaran pendidikan yang dikelola Kementerian Agama," papar Menag. Ditambahkan, Kemenag mengelola lembaga pendidikan agama dan keagamaan seperti raudhatul athfal, pondok pesantren, madrasah diniyah, madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah serta perguruan tinggi agama, apakah itu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.

"Banyak yang harus kita benahi antara lain Angka Partisipasi Kasar (APK) masih rendah karena masih banyak masyarakat yang belum mampu mengeyam pendidikan," ucap Menag.

Untuk itu ia berharap Perti juga bergerak dalam bidang pendidikan ini, upayakan jangan sampai ada anak yang putus sekolah karena tidak mampu. "Kemenag juga berupaya agar tidak ada generasi atau anak-anak muda yang tidak sekolah. Kita juga membantu fasilitas, gedung-gedung sekolah, lokal untuk perpustakaan, dan laboratorium," imbuh SDA sapaan akrab Suryadharma Ali.

Menag mengatakan, penguasaan iptek telah menjadi harapan dan tuntutan masyarakat global. Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan usaha keras dan sungguh-sungguh dalam mengimplementasikan sistem pendidikan yang lebih diorientasikan pada pencapaian kualitas dan secara terus menerus mengupayakan perbaikan mutu pendidikan. (ks)

Tidak ada komentar: