thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley thankyousmiley
  • Jalan-jalan di Borobudur mengenal sejarah bangsa Indonesia masa lalu
  • Banten dan Makasar, sama-sama Hasanudin, bukti bahwa Indonesia satu
  • Menciptakan generasi untuk membangun bangsa, Menciptakan generasi berbudi dan berahlakul karimah
  • Langkah maju untuk generasi, Bersama berprestasi

Kamis, 19 Desember 2013

Sejarah Kurikulum di Indonesia

Pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang selalu up to date. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, mulai kurikulum 1947 (rentjana pelajaran 1947), kurikulum 1952 (rentjana pelajaran terurai 1952), kurikulum 1964 (rentjana pendidikan 1964), kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984 (CBSA), kurikulum 1994,  suplemen kurikulum 1999, kurikulum 2004 (KBK), kurikulum 2006 (KTSP) dan terakhir kurikulum 2013.
Masing-masing kurikulum mempunyai ciri khas yang berbeda satu dengan yang lainnya;
Kurikulum 1947 (rentjana pelajaran 1947)
Menekankan terhadap pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa di muka bumi
Kurikulum 1952 (rentjana pelajaran terurai 1952)
Menekankan setiap mata pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
Kurikulum 1964 (rentjana pendidikan 1964)
Menekankan pada program Pancawardhana yakni pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani
Kurikulum 1968
Menekankan pada program pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Tujuannya adalah pembentukan manusia pancasila sejati.
Kurikulum 1975
Menekankan pada pendidikan efesien dan efektif. Yaitu metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI). Pada tahun ini mulai diperkenalkan satuan pelajaran (satpel). Dalam kurikulum ini guru dibuat sibuk membuat catatan kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum 1984 (CBSA)
Mengusung pendekatan proses keahlian. Kurikulum ini menekankan siswa sebagai subjek belajar, mulai dengan mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Kurikulum ini dikenal pula dengan nama "Kurikulum 1975 yang disempurnakan".
Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum ini memadukan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 1975 dan kurikulum 1984, karena penekannanya terlalu berat dan banyaknya kritikan akhirnya kurikulum ini menjelma menjadi kurikulum super padat.
Kurikulum 2004 (KBK)
Sebenarnya dari Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 sampai tahun 2006 tidak ada pergantian kurikulum ke kurikulum 2004 (KBK). Karena kurikulum 2004 masih tahap uji coba di kota-kota pulau jawa, dan kota-kota besar di luar pulau jawa. Buktinya kurikulum 2004 hingga pergantian ke kurikulum 2006 tidak disahkan oleh keputusan/peraturan Menteri.
Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2006 (KTSP) bagaikan pinang dibelah dua dengan kurikulum 2004. Hal ini dapat ditinjau dari segi isi, proses pencapaian target kompetensi, hingga teknis evaluasi mirip dengan KBK. Perbedaannya di kurikulum 2006 lebih konstruktif sehingga guru diberikan kebebasan merencanakan, membina, mengelola pendidikan sesuai lingkungan dan kondisi siswa dan kondisi sekolah berada.
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 ini memiliki sembilan sistem penilaian;
1. Penilain diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan;
2. Ulangan Harian (UH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih;
3. Ujian Tengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan ole pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut;
4. Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan;
5. Ujian Nasional (UN) merupakan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional;
6. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut;
7. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan  Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut;
8. Penilaian Proyek atau Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan;
9. Penilaian Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan  keluaran (output) pembelajaran.
Kurikulum 2013 memberikan tugas kepada guru untuk menilai, memantau dan mengukur kemampuan yang diperoleh siswa. dan guru yang awalnya hanya memberikan penghafalan kepada siswa, dengan kurikulum 2013 mengubah dan menekankan kepada guru agar membuat siswa lebih banyak beraktivitas.
Demikian penjabaran kurikulum di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa kurikulum setiap periode kepemerintahan di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, satu dengan lainnya berbeda dan lebih meningkat.

Tidak ada komentar: